PSIKOLOGI DAN RUANG LINGKUP

Psikologi Pendidikan dan Ruang lingkup

RESUME 1

SELAYANG PANDANG PSIKOLOGI PENDIDIKAN




            Psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental. Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.

Latar Belakang Historis
            Ada 3 perintis yang muncul diawal sejarah psikologi pendidikan antara lain:
William James. Tak lama setelah meluncurkan buku ajar psikologinya yang pertama, Principle of Psychology (1890), William James memberikan serangkaian kuliah yang bertajuk “Talks to Teachers” (James,1899/1993). Dalam kuliah ini dia mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak. James mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboratorium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif. Dia menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar dikelas guna meningkatkan mutu pendidikan.
John Dewey. Tokoh kedua adalah John Dewey (1859-1952). Kita banyak mendapat ide penting dari John Dewey (Glassman,2001,2002). Pertama, dari Dewey kita mendapatkan pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif (active learner). Dewey percaya bahwa anak-anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif. Kedua, dari Dewey kita mendapatkan ide bahwa pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Yang ketiga, dari Dewey kita belajar bahwa semua anak berhak mendapatakan pendidikan yang selayaknya.
E.L Throndike. Throndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak.
Perkembangan lebih lanjut.  Dalam ilmu psikologi Amerika, pandangan B.F Skinner (1938), yang  pada pertengahan abad ke 20. Skinner berpendapat bahwa  proses mental yang dikemukakan  oleh psikolog seperti James dan Dewey adalah proses yang tidak dapat diamati dan karenanya tidak bisa menjadi subjek studi psikologi ilmiah  yang menurutnya adalah ilmu tentang perilaku  yang dapat diamati dan limu tentang kondisi-kondisi yang mengendalikan perilaku.


CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
            Guru harus menguasai beragam  perspektif  dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya  secara fleksibel . Hal ini membutuhkan dua hal utama yaitu:
1.Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan  manajemen kelas.
2.Penguasaan Materi Pelajaran.
Pengetahuan subjek materi bukan hanya mencakup fakta, istilah,dan konsep umum. Ini juga membutuhkan pengetahuan tentang dasar-dasar pengorganisasian materi, mengaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumen.
3.Strategi Pengajaran.
Konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun (to construct) pengetahuan dan pemahaman
4.Penetapan Tujuan dan keahlian perencanaan Instruksional
5.Keahlian manajemen kelas
6.Keahlian Motivasional
7.Keahlian Komunikasi
8.Bekerja secara efektif dengan murid dari latar belakang kultural yang berlainan.
9.Keahlian Teknologi
10.Komitmen dan Motivasi






RISET DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Pendekatan Riset Ilmiah
Riset Ilmiah adalah riset objektif,sistematis,dan dapat diuji. Riset ilmiah mereduksi kemungkinan bahwa informasi didasarkan pada keyakinan,opini,dan perasaan personal. Riset ilmiah dilandaskan pada metode ilmiah, sebuah pendekatan yang dapat dipakai untuk menemukan informasi yang akurat. Pendekatan ini terdiri dari beberapa langkah: merumuskan masalah,mengumpulkan data, menarik kesimpulan, serta merevisi kesimpulan dan teori riset. Setelah periset merumuskan masalah, mereka biasanya menyusun teori dan hipotesis. Teori adalah seperangkat ide yang saling berkaitan dan koheren, yang berfungsi untuk menjelaskan dan membuat prediksi. Dengan teori seorang periset kemudian bisa merumuskan hipotesis. Hipotesis , yakni asumsi dan prediksi spesifik yang dapat diuji untuk mengetahui apakah teori itu benar atau tidak.



Metode Riset
Ada 3 metode dasar yang dipakai untuk mengumpulkan informasi dalam psikologi pendidikan , yaitu deskriptif, korelasional, dan eksperimental
Riset Deskriptif. Riset ini bertujuan untuk mengamati dan mencatat perilaku
Observasi. Observasi ilmiah dilakukan dengan cara yang sistematis. Cara yang umum untuk mencatat observasi adalah menuliskannya, dengan menggunakan simbol atau ringkasan-ringkasan . Observasi bisa dilakukan di laboratorium atau di lingkungan alam. Sebuah laboratorium adalah setting terkontrol sebagai tempat membuat berabgai daktor dari dunia nyata.
Dalam observasi alamiah (naturalistic), perilaku diamati didunia riil.Ahli psikologi pendidikan melakukan observasi alamiah terhadap anak-anak di kelas,di museum, di lapangan bermain,di lingkungan dan ditempat lainnya. Observasi Partisipan adalah observasi dimana peneliti-pengamat terlinat aktif sebagai partisipan dalam suatu aktivitas atau tempat tertentu .
Wawancara dan Kuesioner. Ahli psikologi menggunakan wawancara dan kuesioner untuk mencari tahu tentang pengalaman, keyakinan, dan perasaan guru dan murid.
Tes standar (Standardized test). Tes ini memiliki prosedur administrasi dan penilaian yang seragam. Tes ini menilai sikap atau keahlian murid dalam domain yang berbeda-beda.
Studi kasus. Studi kasus adalah kajian mendalam terhadap individu
Studi etnografik. Studi ini adalah deskripsi mendalam  dan interpretasi terhadap perilaku dalam satu etnis atau kelompok kultural.
Riset korelasional. Tujuan riset korelasional adalah mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih kejadian atau karakteristik.
Riset eksperimental . Dengan riset ini ahli psikologi pendidikan bisa menetukan sebab-sebab perilaku.
Riset cross-sectional . Riset dimana data dikumpulkan dalam  satu  waktu
Riset longitudinal . Riset dimana individu yang sama dipelajari selama kurun waktu tertentu, biasanya beberapa tahun atau lebih.





Tantangan Riset
- Etika. Ahli psikologi pendidikan harus berhati-hati dalam  memastikan kesehatan dan keamanan anak yang berpartisipasi dalam studi riset. Banyak sistem sekolah dan perguruan tinggi punya dewan pengawas yang mengevaluasi apakah riset yang dilakukan disana etis atau tidak.
- Gender. Biasanya sains dikatakan sebagai ilmu yang netral dan bebas nilai.  Namun, banyak pakar gender percaya bahwa banyak pendidikan dan riset mengandung bias gender. Berikut ini tiga pertanyaan yang diajukan para sarjana perempuan berkenalan dengan bias gender dalam riset pendidikan.
- Bagaimana bias gender mempengaruhi pemilihan teori, pertanyaan,hipotesis, dan riset?
- Bagaimana riset tentang topik yang terutama menjadi perhatian wanita, seperti hubungan,perasaan, dan empati, bisa menantang teori dan riset yang sudah ada?
- Bagaimana riset yang melebih-lebihkan perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan akan mempengruhi cara pandang guru tentang cara mengajar murid pria dan wanita?
- Etnis dan kultur. Secara historis, anak etnis minoritas diabaikan dalam riset atau sekadar dianggap sebagai variasi dari norma atau  kelaziman.
- Menjadi Konsumen Informasi yang Bijak  tentang Psikologi Pendidikan
- Berhati-hati terhadap apa yang dilaporkan di media populer
- Ketahuilah cara untuk menghindari dari mebuat kesimpulan tentang kebutuhan individu berdasarkan  riset kelompok.
- Ingatlah bahwa kesimpulan sebab akibat tak bisa diambil dari studi korelasional
- Selalu perhatikan sumber informasi dan evaluasi kredibilitasnya

Comments

Popular posts from this blog

PENGELOLAAN KELAS

ANDRAGOGI DAN PENDAGOGI

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL